Israel Serang Kembali: Bom Pelabuhan Hodeidah oleh Houthis Dibalas dengan Serangan pada Israel
Israel Serang Kembali: Bom Pelabuhan Hodeidah oleh Houthis Dibalas dengan Serangan pada Israel

Israel Serang Kembali: Bom Pelabuhan Hodeidah oleh Houthis Dibalas dengan Serangan pada Israel


Jakarta, IDN Times

– Israel melakukan serangan udara ke Yaman pada Senin (5/5/2025), hanya selang satu hari setelah kelompok Houthi memuntahkan rudal balistik yang mendarat di bandara penting Israel. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan yang dikendalikan Houthi, paling tidak ada satu jiwa meninggal dunia dan 35 korban lagi cedera karena insiden tersebut.

Angkatan Udara Israel menyatakan bahwa pesawat tempurnya telah menargetkan fasilitas terkait Houthis, seperti dermaga Hodeidah serta pabrik beton di sebelah timur kota itu, yang diyakini dipergunakan dalam konstruksi terowongan dan struktur militer.

“Pelabuhan Hodeidah bertindak sebagai titik utama penerimaan senjata dan perlengkapan dari Iran yang ditujukan untuk keperluan militer,” demikian disampaikan oleh pasukan militer melalui pernyataannya.

Al-Masirah menyatakan bahwa pelabuhan Hodeidah telah dilanda setidaknya enam serangan. Mereka mengklaim bahwa Israel dan Amerika Serikat (AS) adalah dalang di balik insiden-seruan itu.

1. Kira-kira 30 pesawat tempur dikirimkan untuk menyerang Yaman

Dilansir dari
Al Jazeera
Kira-kira 30 pesawat tempur milik Israel berpartisipasi dalam operasi tersebut pada hari Senin, dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz mengamati secara langsung dari pusat perintah di Tel Aviv.

Insiden serangan itu terjadi setelah sebuah rudal balistik diluncurkan oleh kelompok Houthi dari Yaman dan mengenai wilayah di dekat Bandara Internasional Ben Gurion di luar kota Tel Aviv pada hari Minggu, tanggal 4 Mei 2025. Menurut militer Israel, sistem pelindung negara mereka tidak berhasil menjatuhkannya walaupun telah mencoba melakukan intercept.

Rudal itu adalah yang pertama tercatat berhasil melewati upaya penghalangannya sejak kelompok Houthi membidik Israel di bulan November tahun 2023. Netanyahu sudah bersumpah untuk membayar balik serangan itu.

2. Amerika Serikat menyangkal keterlibatan mereka dalam serangan itu.

Jurnalis Axios bernama Barak Ravid menginformasikan bahwa ada laporan tentang seorang petinggi Amerika Serikat yang menyatakan serangan pada hari Senin diselenggarakan dengan kerjasama di antara Israel dan AS. Akan tetapi, sumber dari Departemen Pertahanan AS menyangkal hal tersebut.

“Angkatan Darat Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan Israel ke Yemen pada hari ini,” demikian keterangan dari sumber itu, meskipun enggan menyangkal adanya potensi pendukungannya.

Bukan kali pertama Israel melancarkan serangan ke wilayah yang menjadi target kelompok Houthi di Yemen. Di bulan Desember tahun 2024, gempuran udara dari pihak Israel menerjang fasilitas terminal minyak Ras Isa serta area lain di provinsi Hodeida, menyebabkan minimal sembilan korban tewas.

Pada saat yang sama, tentara Amerika Serikat sudah melakukan serangan masif di Yemen selama beberapa bulan belakangan ini. Mereka bertujuan untuk mengecilkan kekuatan Houthi serta mendesak kelompok tersebut agar berhenti menyerang kapal-kapal yang bersandar di Laut Merah, sebagaimana diberitakan.
CNN.

3. Serangan yang dilancarkan oleh kelompok Houthi adalah ungkapan dukungan kepada penduduk Gaza.

Mulai bulan November 2023, kelompok Houthi sudah melakukan lebih dari 100 serangan.
drone
Dan roket ditembakkan ke kapal-kapal yang diduga berhubungan dengan Israel di Laut Merah. Mereka menyebut tindakan itu sebagai ungkapan solidaritas terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat yang sedang menderita akibat serangan keras dari Israel.

Kelompok tersebut mengakhiri ofensifnya saat Israel serta gerakan perlawanan Palestina Hamas menyatakan truce di awal tahun 2025. Namun, serangan mulai bergulir lagi pada bulan Maret usai Israel mencabut bantuan kemanusiaan terhadap Gaza dan meneruskan konflik bersenjatanya.

Lebih dari 52 ribu penduduk Palestina sudah meninggal dunia karena konflik yang terjadi di Gaza sejak Oktober 2023, dimana mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Konflik ini sering disebut sebagai genosida oleh pihak Israel.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *