,
Jakarta
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyebut bahwa pihaknya akan melaksanakan secara resmi
sumur minyak
di Natuna, Kepulauan Riau, guna meningkatkan
lifting
“Esok akan ada upacara peluncuran di Natuna guna meningkatkan produksi kami,” ujar Bahlil di Istana Presiden, Jakarta, pada hari Kamis, tanggal 15 Mei 2025.
Bahlil menyebutkan bahwa sumur minyak yang telah dilegalkan akan dikelola oleh
Medco Energi
Dia menyatakan bahwa proyek tersebut akan menambah produksi sebanyak 20 ribu barel setiap harinya.
Ketua Umum Partai Golkar tersebut menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah memberi instruksi kepada Kementerian ESDM agar bisa meningkatkan produksi minyak hingga kira-kira 900 ribu barel setiap harinya di tahun 2029. Sementara itu, angka peningkatan rata-ratanya pada tahun 2024 mencapai 580 ribu barel per hari. “Jadi kita mesti naikkan sekitar 320 ribu barel lagi. Untuk merampungkan target ini tentunya diperlukan ketekunan, waktu yang cukup serta usaha yang sungguh-sungguh,” jelasnya.
Pada awal tahun ini, Prabowo menginstruksikan kepada Kementerian ESDM untuk meningkatkan target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel setiap harinya.
Berdasarkan pernyataan Bahlil, produksi minyak nasional selama dua bulan menjelang akhir tahun 2025 rata-rata mencapai 600 ribu barel setiap harinya. Akan tetapi, pada awal tahun 2025 ini turun menjadi 590 ribu barel per hari. Dia menyampaikan bahwa saat pertemuan dengan Prabowo, target peningkatan produksi minyak ditetapkan untuk mencapai angka 1 juta barel per hari pada periode antara 2028 hingga 2029.
“Jika kita berhasil berhenti mengimpor minyak mulai tahun 2029,” ujar Bahlil saat memberikan sambutan pada peringatan HUT ke-65 Ormas Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong yang diselenggarakan di Jakarta Pusat, sabtu malam, tanggal 18 Januari 2025.
Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bertujuan untuk mencapai pengangkutan minyak dan gas sebanyak 1,61 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) di tahun 2025. Volume tersebut meliputi 605 ribu barel minyak per hari (BOPD) serta gas dengan volume 1,01 juta BOEPD berdasarkan target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
SKK Migas percaya bahwa mereka bisa meraih sasarannya dengan mengimplementasikan sejumlah program penting yang sudah disusun secara matang. “Tahun 2025, kita bertujuan untuk meningkatkan aktivitas pengeboran serta melakukan stimulasi pada sumur dan juga revitalisasi ladang.”
idle
, serta penerapan
Enhanced Oil Recovery
(EOR),
Improved Oil Recovery
(IOR), dan
onstream
“Proyek Hulu Migas,” ujar Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam pernyataannya pada hari Selasa, 31 Desember 2024.
Nabiila Azzahra turut serta menulis artikel ini.