Suara Flores-
Ketika antusiasme masyarakat bertabrakan dengan dorongan hati untuk membantu Persebata, tidak ada yang dapat menghalangi timbulnya gerakan Relawan Peduli Persebata. Ini mencerminkan betapa besar kasih sayang warga di Lembata terhadap klub tersebut.
Bukan hanya sebuah gerakan, ini merupakan echo kasih sayang dari tanah Lembata bagi Persebata, tim kebanggananya yang saat ini sedang melangkah menuju jalur Liga 3 Nasional.
Di tengah euforia dan haru, Ketua Askab PSSI Lembata, Gucek Making, ketika dikonfirmasi awak media melalui sambungan WhatsApp, Jumat 16 Mei 2025, memberikan tanggapan penuh makna.
Menurutnya, kegiatan pengumpulan dana ini bukan hanya sekelompok angka, tetapi merupakan bentuk konkret kasih sayang masyarakat Lembata kepada klub sepak bola favorit mereka.
“Aksi Peduli Persebata merupakan respon langsung dari berbagai kalangan di Lembata yang ingin menyokong tim Persebata. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tim yang sering kali tiba-tiba dan cukup signifikan,” jelas Gucek sambil mengungkapkan rasa apresiasinya.
Menyaksikan arus dukungan besar dari publik yang berasal bukan saja dari tempat asalnya tetapi juga dari para migran, Asbak PSSI Lembata pun tidak tinggal diam.
Gucek Making mengemban semangat tersebut, menyediakan platform resmi untuk generasi muda sehingga tindakannya dalam hal kebajikan dapat berlangsung dengan arah yang jelas, transparansi, serta efektivitas yang sesuai target.
“Dikarenakan besarannya suara yang datang dari komunitas ini, kami sangat menghargai keinginan yang tulus itu. Segera saja kita koordinasikan bersama pihak pemerintahan Kabupaten Lembata yakni di antaranya Pak Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah serta Ketua DPRD agar segalanya dapat terlaksana dengan aman, nyaman, dan tanpa hambatan,” jelasnya lebih lanjut.
Gucek juga menggarisbawahi bahwa pihak pemerintahan setempat masih teguh pada janjinya untuk menerapkan prosedur serta bertanggung jawab dalam mensupport kesejahteran para atlit dan peralatan timnya.
Akan tetapi, dengan hadirnya masyarakat melalui tindakan sukarela ini, tercipta semangat baru yang berasal dari kasih sayang sejati, bukannya kewajiban.
Ia juga mengungkapkan ucapan terimakasihnya kepada seluruh pihak yang berperan dalam hal ini:
Kepada semua warga Lembata yang luar biasa perhatianannya, terima kasih banyak. Setiap sumbangan meski hanya seikhlas sepuluh ribu atau seribu rupiah pun sangat bermakna. Khususnya buat kelompok pemuda seperti Lomblen Mania dan Musisi Lembata. Kami ucapkan terima kasih karena dengan antusiasme Anda, Persebata dapat merasakan semangat membara.
Tindakan ini sudah menunjukkan bahwa sepak bola di Lembata tidak sekadar berkaitan dengan taktik dan skor, melainkan juga mengenai jati diri, rasa bangga, serta semangat bersama dari suatu komunitas yang menyayangi tempat asal mereka.
Mulai dari TPI Lewoleba sampai ke Taman Kota pada hari Minggu malam, mulai dari derasnya sumbangan hingga kerja keras para relawan, Persebata saat ini bukan hanya bertempat di lapangan hijau, tetapi juga dalam hati warga Lembata.
Dan dengan semangat Taan Tou (bersama-sama), Ketua Askab bersama semua warga Lembata menyampaikan pesan tegas: “Sepak bola adalah doa kita. Persebata adalah nyawa kita.” ***